Semua orang tua akan berusaha memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Bahkan, banyak yang sudah merencanakan anaknya masuk ke international school in Bogor sejak dini. Alasannya, karena sekolah tersebut mampu mendukung kegiatan belajar mengajar dengan berbagai fasilitas yang tersedia.
Namun, apakah dengan memasukan anak ke sekolah terbaik sesuai kemampuan orang tua, maka proses belajar anak sudah pasti berhasil? Ternyata kenyataannya tidak seperti itu. Sebab, ada hal yang bisa menyebabkan gangguan belajar pada anak, di luar faktor kualitas sekolah.
Mengenal Apa Itu Gangguan Belajar pada Anak
Melansir hellosehat.com, gangguan belajar adalah adanya masalah pada anak yang memengaruhi kemampuan otak untuk menerima, mengolah, menganalisa, dan juga menyimpan informasi. Dampaknya, akan mengganggu aktivitas kesehariannya, termasuk kegiatan belajarnya.
Ketika anak mengalaminya bukan berarti anak tidak cerdas. Sayangnya, banyak yang salah dan menganggap bahwa anak yang tidak bisa mengikuti pelajaran di kelas karena anak bodoh. Padahal, ternyata banyak anak dengan kondisi ini sebenarnya lebih cerdas dibandingkan dengan anak lain seusianya.
Ada beberapa penyebab mengapa anak bisa mengalami gangguan belajar, antara lain:
- Masalah kehamilan dan persalinan. Adanya komplikasi pada masa kehamilan dapat menyebabkan perkembangan organ pada janin, termasuk otak, menjadi tidak maksimal. Sementara, adanya masalah pada persalinan bisa menyebabkan aliran oksigen ke otak menjadi terganggu.
- Kurang terpenuhinya nutrisi. Nutrisi selama masa kehamilan dan pertumbuhan sangat penting untuk mendukung perkembangan fisik dan seluruh organnya. Ketika kebutuhan nutrisi ini tidak terpenuhi, maka proses perkembangan tersebut dapat terganggu, sehingga fungsinya juga tidak akan sempurna.
- Anak mengalami trauma. Trauma fisik dan mental yang dialami anak, bisa menyebabkan terjadinya gangguan belajar. Trauma ini bisa muncul akibat adanya bully yang dilakukan orang sekitarnya, atau ketika anak mengalami KDRT. Bahkan, ketika anak mengalami kesulitan belajar dan orang tuanya atau orang sekitarnya mengatakan anak itu bodoh, juga bisa menimbulkan trauma.
- Faktor genetik. Setiap orang memiliki perbedaan dalam cara dan kemampuan belajar. Ada yang mudah paham, ada yang membutuhkan waktu lebih lama. Seperti apa kemampuan orang tua dalam menyerap pelajaran, bisa berpengaruh pada anak karena faktor genetik.
- Adanya kondisi spesial pada anak. Beberapa anak memiliki kondisi spesial yang akan memengaruhi kemampuan fungsinya. Misalnya down syndrome di mana anak memiliki kelebihan sepasang kromosom 21, ADHD, dyslexia, dan kondisi spesial lainnya.
Mengatasi Gangguan Belajar pada Anak
Tidak ada anak yang bisa diperlakukan sama, karena kondisi serta karakter anak semuanya berbeda. Bahkan, dalam kondisi di mana anak tidak mengalami gangguan belajar saja, cara belajar setiap anak bisa saja berbeda. Ada yang suka belajar di tempat sepi, tetapi ada juga yang suka belajar di tempat ramai.
Jadi, untuk mengatasi masalah gangguan belajar pada anak, orang tua juga tidak bisa menerapkan satu cara yang sama, antara satu dengan anak lainnya. Ada baiknya, cari tahu terlebih dahulu penyebab anak mengalami gangguan belajar agar bisa mengetahui cara penanganan yang tepat.
Jangan pernah ragu untuk meminta bantuan pada ahlinya untuk membantu mengatasi masalah ini. Selain itu, pastikan untuk selalu memberikan dukungan terbaik bagi anak. Jangan pernah sekali pun mengatakan hal negatif pada anak yang akan mematahkan semangatnya untuk belajar.