Kehamilan adalah berita yang sangat membahagiakan bagi pasangan setelah menikah. Begitu dokter mengabarkan berita ini, tidak jarang calon orangtua ini akan segera mencari informasi mengenai nutrisi penting yang harus ada pada susu hamil dan kemudian membeli susu ibu hamil tersebut di supermarket terdekat. Tidak hanya itu saja, perubahan pola hidup menjadi pola hidup sehat juga rela dilakukan demi menjaga kesehatan janin yang masih berada dalam kandungan.
Namun sayangnya, meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga sang buah hati, terkadang tidak semua ibu hamil beruntung berhasil melahirkan bayinya dengan selamat dan tidak kekurangan apapun. Ada beberapa ibu hamil yang harus rela kehilangan buah hatinya bahkan sebelum sempat dilahirkan, akibat preeklampsia.
Menurut alodokter, preeklampsia yaitu komplikasi yang terjadi pada masa kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi serta tingginya kadar protein dalam urine ibu hamil. Komplikasi ini tidak bisa diabaikan begitu saja sebab berkaitan dengan fungsi plasenta. Dalam kondisi normal, plasenta akan mendapatkan suplai darah dalam jumlah yang cukup banyak dan konstan untuk mendukung perkembangan janin dalam kandungan. Tidak hanya itu saja, plasenta juga berfungsi untuk mengirimkan semua nutrisi dari ibu ke dalam janin. Namun, pada kondisi prekeklampsia plasenta ini mengalami masalah dan tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal. Lorong pembuluh pada plasenta ini menyempit sehingga melakukan reaksi berbeda terhadap rangsangan hormon. Kondisi ini menyebabkan jumlah darah yang dialirkan ke dalam janin menjadi berkurang dan pada ibu akan menaikan tekanan darah.
Ketika dokter mendeteksi adanya preeklampsia pada seorang ibu hamil, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan bergantung dari usia kandungan, yaitu:
- Mendekati usia kelahiran
Jika dokter menganggap bahwa usia kehamilan sudah cukup tua dan aman untuk dilahirkan, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan persalinan lebih awal. Hal ini untuk menjaga agar bayi dalam kandungan tidak mengalami masalah kekurangan suplai darah ketika masih dalam kandungan akibat plasenta bermasalah.
- Jauh dari usia kelahiran
Jika usia kehamilan masih terlalu muda, maka dokter akan mengupayakan dengan memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah kejang. Namun obat-obatan ini hanya boleh dikonsumsi ibu hamil di bawah pengawasan dokter kandungan. Jika kondisi preeklampsia yang dialami oleh ibu hamil sangat parah, maka dokter akan menyarankan ibu hamil melakukan rawat inap untuk perawatan intensif.
Memang preeklampsia adalah masalah yang serius. Namun dengan pemeriksaan secara rutin dokter akan bisa mendeteksi masalah ini sejak dini sehingga proses pengobatan bisa dilakukan secara cepaat dan tepat. Sehingga akan menurunkan risiko kematian. (Vita)
1 thought on “Waspadai Preeklampsia, Penyebab Kematian Pada Kehamilan”