Saat hamil ada banyak hal yang berubah pada ibu. Dari mulai perubahan fisik dan juga hormon. Hal ini seringkali membuat ibu hamil mengalami stres sehingga harus melakukan konsultasi pada dokter kandungan terbaik di Jakarta maupun daerah lain sesuai domisilinya. Bahkan terkadang, jika kondisi stres yang dialami cukup parah dokter kandungan tersebut bisa memberi rujukan agar ibu hamil berkonsultasi pada seorang psikiater. Dengan begitu dampak stres yang sedang dialami dapat ditangani dengan baik dan tidak akan membahayakan kandungan.
Memang, stres saat hamil tidak berdampak langsung pada kehamilan, tetapi bukan berarti bisa diabaikan. Sebab, ada beberapa dampak yang bisa terjadi secara tidak langsung pada kehamilan akibat dari stres, yaitu:
Kekurangan nutrisi
Seseorang yang mengalami stres, terkadang akan membuatnya kehilangan nafsu makan. Jika Anda sendiri sudah mengalami masalah nafsu makan akibat hamil, misalnya karena mual dan muntah, dan semakin tidak memiliki nafsu makan akibat stres sudah pasti kebutuhan nutrisi akan terganggu. Padahal, berbagai nutrisi sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan janin. Kondisi ini tentu akan sangat membahayakan janin jika tidak segera diatasi.
Menurunkan imunitas
Kekurangan nutrisi tubuh secara otomatis akan mengganggu berbagai fungsi organ, jaringan, dan sel pada tubuh sehingga berdampak pada imunitas. Tidak hanya itu, seseorang yang mengalami stres juga cenderung sulit tidur sehingga potensi turunnya imunitas tubuh akan semakin besar.
Memicu hipertensi
Stres dapat memicu seseorang mengalami hipertensi. Ketika ibu hamil mengalami masalah ini dan tidak teratasi dengan baik, maka berpotensi mengganggu kesehatan janin dalam kandungan. Beberapa masalah yang mungkin terjadi yaitu preeklampsia dan berat badan bayi rendah.
Infeksi pada janin
Ternyata stres juga bisa berdampak pada munculnya infeksi pada janin, loh! Melansir dari situs hellosehat.com, hasil penelitian oleh clinic in perinatology mengungkapkan kadar kortisol yang tidak normal akibat stres akan menyebabkan ibu hamil rentan terkena bacterial vaginosis yang kemudian dapat menginfeksi janin.
Kelahiran prematur
Saat stres, ibu hamil akan mengalami banyak perubahan dalam tubuh di luar dari perubahan yang terjadi selama kehamilan, termasuk juga perubahan hormon. Ketika tubuh mengeluarkan hormon stres, akan memicu kontraksi sebelum waktunya persalinan. Hal inilah yang akhirnya membuat proses persalinan terjadi sebelum HPL atau bayi lahir prematur.
Semua orang memang pasti pernah mengalami stres, tetapi yang penting harus bisa mengelolanya agar tidak berlebihan. Dengan begitu, stres yang dialami tidak akan mengganggu aktivitas maupun kesehatan tubuh.