Asian Agri merupakan salah satu anak perusahaan dari Royal Golden Eagle yang didirikan oleh Sukanto Tanoto. Saat ini, Asian Agri menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Dalam proses pengelolaannya, perusahaan yang dikembangkan dibawah bendera RGE dan mendapat perhatian langsung dari bapak Sukanto ini menerapkan berbagai kebijakan berkelanjutan yang sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan sekitar.
Dalam hal kebijakan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar, Asian Agri berfokus pada satu program berbentuk kemitraan dengan para petani kelapa sawit. Salah satu tujuan utama dari program kemitraan ini adalah untuk meningkatkan kemandirian dan juga kesejahteraan ekonomi para petani sawit yang berada di lingkungan sekitar perkebunan miliki Asian Agri.
Sejarah Awal Program Kemitraan Asian Agri dan Petani
Anak perusahaan Sukanto Tanoto ini sebenarnya telah memulai program kemitraan dengan para petani sejak tahun 1987. Program ini dinamakan program Pendampingan Petani Swadaya.
Program pendampingan ini berfokus pada beberapa aspek yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan para petani. Hal ini dilakukan dengan cara pemberian bantuan peralatan, pelaksanaan pelatihan, serta pendampingan di lahan. Program ini dilaksanakan bukan hanya untuk mendukung para petani kelapa sawit yang pada waktu itu sudah berdomisili di Propinsi Riau dan Jambi, namun juga bagi para pendatang yang mengikuti program transmigrasi yang dilakukan oleh pemerintah.
Program Kemitraan Asian Agri saat Ini
Pada tahun 2017, Asian Agri sebagai anak perusahaan RGE dibawah pimpinan bapak Tanoto meluncurkan sebuah program kemitraan baru dengan para petani. Program ini diberi nama Komitmen Kemitraan One to One.
Program ini bertujuan untuk melakukan pengelolaan kebun kelapa sawit dengan para petani mitra yang luasnya sama dengan kebun inti milik perusahaan Asian Agri itu sendiri. Program kemitraan ini tidak hanya terbatas pada proses pengelolaan kebun kelapa sawit itu sendiri, namun juga pada proses penjualan. Saat ini, program kemitraan ini telah berhasil merangkul lebih dari 30.000 petani kelapa sawit dengan total lahan seluas kurang lebih 80.000 hektar dan akan terus dikembangkan lagi.
Founder dari RGE yaitu bapak Sukanto Tanoto sendiri turut mendukung agar proses kemitraan ini juga meliputi kemudahan bagi para petani dalam menjual hasil panen mereka sendiri. Dengan begini, kesulitan yang umumnya dihadapi para petani kelapa sawit dalam memasarkan hasil panen akan teratasi.
Manfaat Program Kemitraan bagi Petani
Program Komitmen Kemitraan One to One ini sendiri akan membawa dampak positif bagi para petani kelapa sawit di daerah sekitar, baik petani plasma maupun petani swadaya. Beberapa diantaranya adalah:
- Mendapatkan bantuan peralatan modern untuk pengelolaan lahan
- Mendapatkan pendampingan bagi para petani untuk meningkatkan hasil produk
- Mendapatkan tempat penyaluran hasil panen yang sudah terjamin
- Penyediaan sumber ekonomi alternative bagi petani yang tanaman kelapa sawitnya perlu diremajakan
Program kemitraan yang dikembangkan oleh Asian Agri dibawah bimbingan bapak Tanoto ini menjadi salah satu bukti bahwa perusahaan dan korporasi Royal Golden Eagle tidak hanya mementingkan keuntungan diri sendiri namun tetap memperhatikan kondisi sekitar. Bersama Asian Agri, para petani kelapa sawit dapat meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik untuk kesejahteraan diri dan keluarga mereka masing-masing.