Bagi sebuah perusahaan, menggunakan IT Infrastructure yang tepat merupakan hal yang sangat penting. Sebab, hal ini akan sangat memengaruhi sistem kerja, biaya, dan berbagai hal lain di perusahaan. Bahkan, kesalahan dalam pemilihan teknologi yang salah dapat menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yang tidak sedikit. Itulah sebabnya, perusahaan harus sangat berhati-hati agar tidak mengalaminya.
Saat ini, di antara banyaknya teknologi ERP (Enterprise Resource Planning) yang bisa digunakan oleh perusahaan, ada dua produk yang cukup banyak digunakan yaitu cloud dan on-premise. Keduanya tentulah memiliki perbedaan, dan berikut ini adalah beberapa di antaranya berdasarkan situs softwareadvice:
- Cloud
Software pada cloud dimiliki oleh penyedia jasa atau provider cloud dan diakses melalui web. Namun, ada beberapa provider yang menawarkan tipe cloud di mana perusahaan dapat memiliki akses terhadap infrastruktur fisik dari cloud yang digunakannya, seperti private cloud. Perusahaan hanya perlu memilih apakah layanan on-premise atau hosted private cloud yang ingin digunakan. Dari segi biaya, cloud pada umumnya memiliki sistem pembayaran bulanan atau tahunan, dengan tambahan biaya rutin untuk support, training, dan updates. Keamanan data dari cloud sangat bergantung pada provider cloud. Hal ini menguntungkan, karena mereka akan bekerja secara profesional untuk menjaga keamanan data konsumennya. Akan tetapi, ketika provider menerapkan sebuah aturan baru terkait pengelolaan data, ada kemungkinan aturan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Selain itu, cloud sangat mudah diimplementasikan karena akan dikelola oleh provider. Hal ini juga akan membuat cloud dapat lebih stabil. Provider cloud juga akan melakukan update sesuai dengan kebutuhan konsumen yang bisa diimplementasikan.
- On-premise
Bisa dikatakan, sistem ERP ini masih tergolong tradisional. Pada sistem ini, software akan diinstall pada komputer perusahaan secara langsung. Mengenai biaya, on-premise akan membebankan satu kali untuk lisensi. Besarnya biaya, akan bergantung pada pada ukuran perusahaan dan jumlah user yang akan menggunakannya. Selain itu, sama seperti cloud akan ada biayaa berulang untuk support, training, dan update.
Pada sistem ini, perusahaan memiliki akses penuh terhadap sistem ERP, dari mulai pengelolaan data, keamanan, dan sebagainya. Hal ini menguntungkan perusahaan karena bisa melakukan customize sesuai kebutuhan perusahaan.
Jika dilihat dari penjelasan di atas, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Itulah sebabnya, perusahaan masih tetap menggunakan on-premise meskipun sudah banyak yang beralih ke cloud. (Vita)