Demam adalah kondisi dimana tubuh mengalami kenaikan suhu di atas normal. Akan tetapi, demam sebenarnya bukanlah sebuah penyakit, hanya saja biasanya dialami oleh seseorang ketika sedang menderita sebuah penyakit. Itulah sebabnya, sangat jarang orang yang menggunakan asuransi kesehatan miliknya hanya untuk mengobati demam yang sedang dialami. Sebab, jika penyebabnya adalah hal yang sederhana, biasanya hanya dengan mengonsumsi obat penurun panas dan beristirahat, maka suhu tubuh akan turun.
Jadi, apa sajakah penyebab demam?
Menurut situs medicalnewstoday, demam sebenarnya merupakan salah satu cara sistem kekebalan tubuh kita memerangi infeksi yang terjadi dalam tubuh. Bahkan, suhu tubuh yang tinggi ini terkadang ikut memerangi infeksi ini. Pada umumnya demam tidak berbahaya, dan pada kondisi tertentu demam akan turun dengan sendirinya bahkan tanpa mengonsumsi obat apapun. Akan tetapi, kenaikan suhu tubuh ini terkadang meningkat secara berlebihan, jauh di atas normal. Kondisi inilah yang membuat seseorang terkadang mengalami komplikasi akibat dari demam ini. Itulah sebabnya, banyak orang yang mengalami demam sebisa mungkin berusaha untuk segera mengatasinya sebelum suhu tubuh meningkan terlalu tinggi.
Khususnya ketika demam terjadi pada anak-anak, maka penanganan ini harus dilakukan secepatnya, terutama ketika anak menunjukkan tanda seperti berikut:
- Terlihat sangat sakit
- Mengantuk berlebihan dan rewel
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Memiliki masalah medis
- Kejang
- Munculnya gejala lain seperti ruam, sakit tenggorokan, sakit kepala, atau hal lainnya
- Suhu tubuh terus naik meskipun sudah mengonsumsi obat penurun demam
- Demam berlangsung lebih dari 1 hari untuk anak usia kurang dari 2 tahun, dan berlangsung lebih dari 3 hari untuk anak usia 2 tahun atau lebih.
Namun, untuk bayi yang masih berusia sangat dini atau kurang dari 4 bulan, segera bawa anak ke dokter ketika suhu tubuh anak sudah hampir mencapai 40 derajat celcius. Hal ini sangat penting, karena pada usia ini kekebalan tubuh anak masih sangat lemah, dan sangat berisiko bagi anak mengalami komplikasi akibat demam ini. Apalagi, suhu tubuh yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan anak mengalami kejang. Untuk itulah, penanganan pada anak usia ini harus sangat diperhatikan. (Vita)