Kepribadian ganda, kamu pasti pernah mendengan masalah kesehatan mental ini. Apalagi cukup banyak film, drama, atau novel yang mengambil cerita tersebut sebagai latar belakang konflik ceritanya. Namun, tahukah kamu kalau kepribadian ganda merupakan salah satu bagian dari dissociative disorder? Nah, supaya lebih jelas, yuk langsung saja kita bahas!
Apa Itu Dissociative Disorder
Melansir dari situs psychiatry.org, dissociative disorder adalah gangguan mental yang meliputi masalah pada memori, identitas, emosi, persepsi, tingkah laku, dan perasaan diri sendiri. Kondisi ini umumnya terjadi akibat trauma masa lalu yang terjadi saat masih kanak-kanak dan terjadi secara berulang.
3 Jenis Dissociative Disorder
Terdapat 3 jenis dissociative disorder, yaitu:
Dissociative Amnesia
Dissociative amnesia adalah kondisi di mana seseorang kehilangan memorinya, baik sebagian, keseluruhan, atau hanya momen tertentu saja. Misalnya seseorang baru mengalami sebuah kecelakaan fatal yang memengaruhi mentalnya, maka bisa saja orang tersebut akan melupakan momen saat kecelakaan terjadi. Baik penyebab, situasi, lokasi, orang yang terlibat, dan sebagainya.
Dalam kondisi tertentu, seseorang juga bisa kehilangan hampir sepenuhnya dari memorinya, termasuk identitas, ingatannya tentang orang di sekitar, atau riwayat masa lalunya. Meskipun kondisi ini tergolong sangat jarang terjadi.
Dissociative Identity Disorder (DID)
Dissociative Identity Disorder (DID) merupakan kepribadian ganda yang telah disebutkan di atas. Seseorang dengan kondisi DID memiliki setidaknya dua kepribadian yang terpisah satu sama lainnya. Bahkan dalam kondisi tertentu, seseorang bisa memiliki lebih dari dua kepribadian.
Setiap identitas akan memiliki karakternya masing-masing dan bisa bertingkah laku berkebalikan dari identitas satunya. Misalnya identitas A menyukai makanan manis sementara identitas B menyukai makanan pedas. Identitas A adalah pribadi yang kalem dan selalu menaati peraturan, sementara identitas B justru hobi melanggar aturan. Namun, kedua identitas ini seringkali tidak akan saling mengenal satu sama lain. Apa yang dilakukan oleh identitas B, maka tidak akan diingat oleh identitas A. Itulah mengapa, seseorang dengan DID sering mengalami “kehilangan waktu”.
Depersonalization/Derealization Disorder
Depersonalization adalah kondisi di mana seseorang merasa terlepas dari dirinya sendiri atau identitasnya. Hal ini akan membuatnya merasa seperti berada dalam sebuah film dengan POV orang pertama, padahal sebenarnya berada di dalam kenyataan.
Sementara derealization akan membuat seseorang melepaskan diri dari lingkungannya dan membuat orang di sekitarnya tampak tidak nyata.
Dissociative disorder adalah masalah gangguan mental yang harus segera mendapatkan penanganan. Sebab akan sangat berpengaruh pada kemampuannya bersosialisasi. Tidak hanya itu, kondisi ini juga bisa berpotensi menyakit diri sendiri dan orang di sekitar.
Penanganan dissociative disorder umumnya adalah dengan psychotherapy untuk membantu penderitanya mengontrol dirinya. Selain itu, juga dilakukan pengobatan melalui obat jika dibutuhkan. Proses penanganannya akan disesuaikan dengan kondisi penderitanya itu sendiri.