Operating lease merupakan salah satu jenis pendanaan berbentuk barang modal dari Dipo Star Finance. Secara praktiknya, kegiatan permodalan ini layaknya sistem sewa menyewa, di mana nasabah mendapatkan aset berupa kendaraan untuk kebutuhan usahanya dan membayar uang sewa bulanan selama periode perjanjian kepada lembaga pembiayaan. Di akhir masa kontrak, kendaraan dengan label seperti promo Xpander itu wajib dikembalikan pada pemilik dana. Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan sistem pendanaan ini, terutama bagi pebisnis?
Fitsmallbusiness.com – “Operating lease atau sistem sewa operasi memungkinkan bisnis kecil memperoleh peralatan atau aset operasional tanpa harus mengeluarkan modal yang banyak, di saat yang sama, permodalan ini juga memungkinkan pemilik bisnis kecil mengganti peralatan operasional dalam waktu yang singkat untuk menghindari kerusakan.”
Kelebihan operating lease
Sekilas saja, keuntungan operating lease untuk pebisnis kecil sudah tampak, yaitu memiliki kendaraan operasional secara penuh namun dengan modal yang sedikit saja. Selain itu, pembayaran atas aset yang disewa juga cenderung kecil. Pasalnya, nasabah hanya perlu membayar sekitar 75% dari total nilai aset selama masa kontrak.
Sistem operating lease juga tidak memberikan nasabah atau penyewa hak atas pemidahtanganan aset yang disewa pada akhir masa kontrak. Artinya adalah pemilik bisnis bisa melakukan sewa jangka pendek atas sebuah kendaraan dan menyewa aset lain ketika kendaraan operasional tersebut sudah mengalami penurunan fungsi.
Keuntungan operating lease yang paling terasa bagi bisnis kecil adalah tidak adanya hak akuan atas aset yang sedang dimiliki. Sehingga, penyewa tidak perlu memasukkan kendaraan tersebut dalam jurnal keuangan yang menghitung laba-rugi perusahaan. Walhasil, nilai pendapatan yang terkena pajak akan lebih seimbang dan besaran nilai pajak akan lebih kecil.
Kekurangan operating lease
Mengutip laman Fit Small Business, kegiatan sewa-menyewa seperti operating lease justru bisa membuat pebisnis mengeluarkan biaya yang lebih besar. Hal ini bisa terjadi jika penyewa terus-menerus mengganti kendaraan operasional ketika kondisinya menurun, sebelum masa kontrak habis.
Kekurangan kedua adalah adanya perubahan terkait hak akuan aset per 15 Desember 2019. Lembaga Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) mengeluarkan aturan terbaru tentang sistem operating lease, yang mewajibkan penyewa dengan masa kontrak di atas 12 bulan dan biaya aset di atas AUD10.000 (sekitar Rp100 juta) untuk mengakui kendaraan sewaan tersebut sebagai aset dan kewajiban (liability) dalam jurnal keuangan yang menghitung laba-rugi perusahaan.
Kekurangan terakhir adalah nihilnya manfaat kepemilikan. Jika dilihat dari sudut pandang perhitungan keuangan perusahaan, biaya sewa kendaraan dari operating lease akan dihitung sebagai biaya operasional. Artinya adalah pebisnis tidak bisa mengklaim penyusutan aset atau depresiasi untuk mengimbangi jumlah pendapatan perusahaan.
Pada dasarnya, setiap cara yang dipilih untuk tujuan memiliki dan memanfaatkan aset pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Sama halnya jika Anda memutuskan untuk mengajukan kredit mobil untuk memiliki aset mobil, dan bukan dengan cara operating lease.
Keuntungannya adalah mobil tersebut benar-benar menjadi milik Anda setelah pelunasan dilakukan. Jadi, ketika suatu saat usaha Anda mendapatkan untung besar dan bisa untuk melunasi kredit lebih awal, maka mobil tersebut secara sah bisa langsung menjadi aset bisnis Anda. Meskipun banyak yang masih ragu melakukannya karena tidak yakin dengan kerugian akibat penalti kredit, tetapi cara ini bisa membantu mengurangi beban utang di kemudian hari. Tentunya, hal ini tetap harus disesuaikan dengan kondisi usaha Anda.
Demikianlah ulasan tentang kelebihan dan kekurangan operating lease, terutama untuk pemilik bisnis kecil. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda memahami lebih lanjut tentang kegiatan permodalan ini, ya