Skip to content
Menu
KURUSUKE
  • Arsitektur
  • Bisnis
    • Asuransi
    • Otomotif
    • Properti
  • Cantik dan Sehat
    • Kecantikan
    • Kesehatan
  • Entertainmen
    • Film
    • Idol
    • Lagu
    • Serial
  • Keuangan
  • Teknologi
  • Tips dan trik
  • Wisata
    • Kuliner
    • Tempat Wisata
KURUSUKE
obesitas dan hipertensi

Bagaimana Hubungan Obesitas dengan Hipertensi?

Posted on February 15, 2023January 27, 2023

Obesitas menjadi salah satu permasalahan yang banyak terjadi di hampir seluruh negara. Terlebih dengan gaya hidup saat ini yang semakin tidak sehat, risiko terjadinya obesitas semakin tinggi. Padahal, obesitas tidak hanya bisa memengaruhi penampilan saja, tetapi juga bisa menyebabkan terjadinya hipertensi, yaitu ketika tekanan darah saat diukur dengan tensimeter digital menunjukkan angka di atas normal, yaitu di atas 140/90. Kondisi ini tentunya akan sangat berisiko karena hipertensi dapat memicu munculnya penyakit kritis, seperti stroke dan serangan jantung.

Hubungan Obesitas dengan Hipertensi

Obesitas dapat menyebabkan hipertensi atau memperburuk kondisi seseorang dengan hipertensi. Bahkan, mempersulit proses pengobatan pada pasien hipertensi. Melansir dari situs Healthline, obesitas memengaruhi tingginya tekanan darah melalui beberapa cara, yaitu:

Tingginya Jumlah Lemak Viseral

Lemak viseral adalah lemak yang berada di bagian perut dan berfungsi sebagai pelindung berbagai organ perut. Namun, ketika jumlahnya berlebih justru bisa menyebabkan masalah bagi kesehatan.

Pada hipertensi, tumpukkan lemak pada bagian tengah perut ini akan menyebabkan tekanan pada organ di perut dan juga sistem kardiovaskular. Akibatnya tubuh akan mengalami hipertensi resisten, yaitu kondisi tubuh di mana tekanan darah tetap di atas 140/90 mmHg dengan rata-rata 130/80 mmHg selama 24 jam meskipun telah mengonsumsi 3 atau lebih obat antihipertensi dengan dosis maksimal.

Fungsi Sistem RAAS Terganggu

Sistem RAAS (Renin-Angiotensin-Aldosterone) adalah mekanisme penting dalam tubuh yang berfungsi dan bertanggung jawab untuk mengatur volume darah serta resistensi sistem pembuluh darah. Ketika sistem ini mengalami masalah, maka tekanan darah akan menjadi tidak terkontrol dan tetap tinggi dalam waktu lama. Obesitas dapat meningkatkan semua hormon sehingga menyebabkan sistem ini mengalami gangguan fungsi atau ketidakseimbangan.

Produksi Hormon

Tingginya jumlah lemak viseral tidak hanya dapat menekan organ dalam perut dan sistem kardiovaskular di area ini, tetapi juga dapat meningkatkan produksi hormon tertentu. Kondisi ini akan membuat sistem terlalu aktif sehingga berpotensi menyebabkan resistensi insulin serta kerusakan organ.

Kompresi Ginjal

Ginjal yang mendapatkan tekanan berlebih akibat tingginya lemak akan membuatnya kurang efisien dalam menyerap dan mengeluarkan air maupun garam. Padahal fungsi ginjal ini juga dapat membantu mengatur tekanan darah. Selain itu, dalam kondisi obesitas maka organ ini akan membutuhkan aliran darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal agar bisa berfungsi dengan baik. Secara otomatis hal ini juga bisa menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah.

Resistensi Leptin

Leptin merupakan hormon yang memberikan sinyal kenyal pada tubuh agar berhenti makan. Orang yang obesitas memiliki leptin dalam jumlah tinggi tetapi tidak membuatnya merasa kenyang karena tubuh tidak memanfaatkannya dengan benar atau mengalami resistensi leptin. Akibatnya, orang tersebut akan terus ingin makan sehingga obesitas akan semakin parah. Berdasarkan penelitian pada tahun 2016, membuktikan bahwa tingginya leptin juga bisa meningkatkan tekanan darah seseorang.

Resistensi Insulin

Obesitas dapat memicu munculnya diabetes tipe 2, yaitu tingginya kadar gula akibat resistensi insulin. Insulin sendiri merupakan hormon yang bertugas agar sel menyerap gula dari makanan dan mengubahnya menjadi energi. Namun pada kondisi resistensi insulin, sel tidak merespon insulin dalam jumlah normal dan membutuhkan insulin lebih banyak agar dapat bekerja. Kadar gula darah yang tinggi akan menyebabkan arteri mengeras sehingga menyebabkan atau memperburuk hipertensi.

Nah, sudah tahu kan bagaimana pengaruh obesitas terhadap hipertensi? Untuk kamu yang memiliki riwayat atau berpotensi tinggi mengalami hipertensi, ada baiknya jika mulai mengatur berat badanmu. Caranya yaitu dengan memperbaiki pola makan dan juga meningkatkan aktivitas fisik. Dengan begitu, jumlah kalori yang masuk dari makanan akan seimbang dengan kalori yang keluar saat beraktivitas.

More from my site

  • Gula atau Lemak Penyebab Gemuk?Gula atau Lemak Penyebab Gemuk?
  • Tertarik Dengan Double Claim Asuransi? Pahami Dulu SistemnyaTertarik Dengan Double Claim Asuransi? Pahami Dulu Sistemnya
  • Gunakan Pipa yang Tepat Untuk Mengalirkan Air MinumGunakan Pipa yang Tepat Untuk Mengalirkan Air Minum
  • Wisata Murah di JakartaWisata Murah di Jakarta
  • Pemilik Mobil Wajib Tahu 5 Oli IniPemilik Mobil Wajib Tahu 5 Oli Ini
  • Ini Beragam Kegiatan yang Bisa Dilakukan di GBKIni Beragam Kegiatan yang Bisa Dilakukan di GBK

Share this:

  • Email
  • Facebook
  • LinkedIn
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Telegram
  • WhatsApp

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments

  • Faktor Risiko Stroke yang Menyerang Anak Muda, Hati-Hati! - Tribunwarga.com on Macam Pengobatan Pascastroke yang Akan Dilalui Pasien Stroke
  • Telat Ganti Oli Motor? Ini Efeknya! on 3 Cara Mengatasi Oli Motor yang Bocor
  • Cara Mudah Hilangkan Embun Pada Kaca Mobil | SHINTAYUNDA on Mau Modifikasi Mobil, Ketahui Dulu Ini
  • Anak Tidak Mau Makan, Kenapa Ya? on Anak Sulit Makan? Gunakan Trik Ini untuk Menyemangatinya
  • Traditional WAN vs SD-WAN, Apa Bedanya? on Macam-Macam Cloud Services

Search

Calendar

March 2023
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Feb    
©2023 KURUSUKE | WordPress Theme by Superbthemes.com