IP100, SQ953, GA716, TK57, SV817, juga ET3659 adalah contoh nomor penerbangan rute Jakarta–Soekarno-Hatta ke Denpasar, Singapura, Melbourne, Istanbul, Jeddah, dan Addis Ababa. Susunan huruf-huruf dan angka-angka ini mungkin terkesan acak atau “random” buatmu. Akan tetapi, kombinasi keduanyalah yang bakal menjadi penunjukmu sebelum boarding lalu taking-off menuju kota tujuanmu. Kira-kira gimana, ya, cara maskapai menentukan nomor penerbangan?
Apa itu nomor penerbangan?
Nomor penerbangan atau flight number merupakan kombinasi angka yang disusun oleh maskapai untuk setiap jadwal penerbangannya. Nomor ini juga menjadi kunci bagi Air Traffic Control untuk mengatur dan melacak ratusan atau ribuan penerbangan yang ada di udara.
Dikutip dari laman Blueskypit, aturan standar nomor penerbangan itu tidak boleh menggunakan angka yang sama untuk dua atau lebih penerbangan yang sedang mengudara pada waktu yang sama. Contohnya begini, maskapai A rute CGK–DPS dan CGK–UPG take-off dengan selisih waktu berdekatan. Nah, kedua penerbangan ini tidak boleh menggunakan satu angka yang sama. Selain itu, nomor penerbangan juga tidak boleh melebihi 4 digit.
Cara maskapai menentukan nomor penerbangan
Pada umumnya, maskapai menentukan nomor penerbangan sesuai dengan arah perjalanan pesawat udara itu sendiri. Misalkan rute penerbangan menuju utara dan timur akan diberi nomor genap, sementara rute penerbangan menuju selatan dan barat akan diberi nomor ganjil.
Masih menurut situs Blueskypit, maskapai di seluruh dunia biasanya menggunakan kombinasi metode otomatis dan manual untuk menentukan sebuah nomor penerbangan. Satu trik yang paling mudah diaplikasikan adalah menambah atau mengurangi satu angka dari penerbangan sebelumnya. Contoh: IP101 untuk penerbangan ‘pulang’ dari Denpasar menuju Jakarta–Soekarno-Hatta atau SV816 untuk penerbangan dari Jeddah ke Jakarta –Sekarno-Hatta.
Namun, ada juga maskapai yang menggunakan satu kombinasi nomor penerbangan yang sama untuk dua rute penerbangan. Contohnya adalah DL318 yang merupakan nomor penerbangan untuk rute Atlanta ke Myrtle Beach dan sebaliknya.
Sejumlah maskapai penerbangan di beberapa negara ada juga yang senang berkreasi dengan nomor penerbangannya yang angkanya terasosiasi dengan sebuah kota. Misalnya maskapai Alaska, Delta, dan United Airlines menggunakan angka 500 untuk semua penerbangan mereka menuju ataupun dari Indianapolis. Alasannya karena Indianapolis 500 adalah balapan mobil tertua di dunia.
Banyak maskapai juga senang menggunakan angka 1 untuk rute yang paling menguntungkan buat mereka. Contohnya ada banyak: AA1 untuk rute New York–JFK ke Los Angeles, BA1 untuk rute New York–JFK, UA1 untuk San Fransisco ke Singapura, QF1 untuk rute Singapura ke London–Heathrow, dan masih banyak lagi.
Jadi, begitulah cara maskapai-maskapai di dunia ini untuk menentukan nomor penerbangan. Semoga bermanfaat!