Dilansir dari Tirto.id, Ujian Nasional tahun ajaran 2021 resmi dihapus dan diganti menjadi Asesmen Nasional (Asesmen Kompetensi Minimum, Survei Karakter, dan Survei Linkungan Belajar). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menyampaikan kebijakan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk mempermudah penerapannya, tentu saja dibutuhkan Smart Online Assessment Platform Asia yang akan membantu siswa dalam proses belajarnya. Lantas, apakah Ujian Nasional berbeda dengan Asesmen Nasional?
Menjawab pertanyaan tersebut, baik Ujian Nasional dan Asesmen Nasional memiliki perbedaan yang cukup signifikan, berikut adalah beberapa perbedaan keduanya seperti yang dilansir dari fixindonesia.pikiran-rakyat.com.
- Perbedaan metode pembelajaran. Menurut laman Fix Indonesia (Pikiran Rakyat), Ujian Nasional menggunakan metode pembelajaran yang disebut dengan fixed test, yang artinya soal-soal yang harus dikerjakan oleh para siswa. Sedangkan, Asesmen Nasional memakai metode multistage adaptive test atau uji adaptif multistage.
- Perbedaan metode ujian. Metode ujian yang diberlakukan pada Ujian Nasional biasanya mengombinasikan antara penggunaan komputer dengan ujian kertas & pensil. Sementara itu, Asesmen Nasional diubah menggunakan komputer dengan sistem soal berlapis dan disesuaikan dengan kemampuan para siswa. Sehingga, soal yang diberikan tidak sama antar siswa.
- Perbedaan penilaian dalam ujian. Umumnya, ujian nasional memberlakukan sistem penilaian dengan cara menghitung pencapaian siswa berdasarkan pada kompetensi kurikulum yang sudah tertulis di setiap mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa tersebut. Namun, Asesmen Nasional mengukur pencapaian siswa yang dilihat dari hasil belajar kognitif, yakni literasi dan numerasi, pencapaian siswa dalam mencerminkan penerapan nilai-nilai Pancasila, dan lain sebagainya.
- Perbedaan peserta tes. Seperti diketahui, Ujian Nasional diikuti oleh semua siswa yang duduk di jenjang akhir pendidikan, yaitu kelas 6 untuk Sekolah Dasar, 9 untuk Sekolah Menengah Pertama, 12 untuk Sekolah Menengah Atas. Tapi, pada Asesmen Nasional, peserta tes justru siswa yang masih duduk di kelas 4, 8, dan 11.
- Perbedaan laporan hasil tes. Dalam Ujian Nasional yang dilihat adalah nilai dari setiap siswa, nilai agregat sekolah, hingga nilai agregat suatu wilayah. Sedangkan, Asesmen Nasional dilihat berdasarkan pada agregat sekolah dan agregat wilayah.
- Perbedaaan jenis soal yang diberikan. Untuk Ujian Nasional, soal-soal yang diberikan biasanya mengukur kompetensi berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills) dan kurang berorientasi pada pengembangan penalaran siswa. Sementara, soal-soal pada asesmen akan lebih banyak mengukur kompetensi bernalar siswa (Higher-order Thinking Skills).
- Nilai ujian tak bisa langsung digunakan. Dulu, nilai Ujian Nasional bisa langsung digunakan untuk masuk kuliah, mencari beasiswa, hingga melamar pekerjaan. Namun, nilai Asesmen Nasional pada kelas 12 membutuhkan tambahan nilai kompetensi yang nantinya bisa digunakan untuk mencari beasiswa, melamar pekerjaan, dan masuk kuliah tersebut.
Itulah dia perbedaan antara Ujian Nasional dan Asesmen Nasional. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya! –SH–