Saat kecil, pernahkah Anda berpura-pura sakit hanya demi bisa bolos sekolah? Ini adalah hal yang cukup sering dilakukan oleh anak-anak terutama ketika tahu bahwa di hari ini akan ada suntik imunisasi. Hanya saja, supaya tidak perlu memanfaatkan Allianz Klaim untuk berobat ke dokter, hal yang dikeluhkan biasanya cukup sederhana, seperti pusing atau lemas. JikaAnda termasuk yang pernah melakukannya, sadarkah Anda bahwa sebenarnya hal tersebut termasuk ke dalam malingering.
Hmm, mungkin Anda masih bingung, apa sih malingering itu?
Malingering adalah keadaan ketika seseorang berpura-pura menderita suatu penyakit dengan suatu tujuan mendapatkan sesuatu. Menurut situs healthline, malingering bukanlah termasuk gangguan kejiwaan. Hal ini juga dinyatakan dalam buku manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental atau DSM-5 edisi terakhir, terbitan dari American Psychiatric Association. Dalam buku tersebut, malingering dinyatakan menerima kode V sebagai salah satu kondisi lain yang mungkin menjadi fokus perhatian klinis. Seseorang yang berada dalam kondisi ini, melakukan kebohongan atas penyakitnya secara disengaja, sehingga tidak dianggap gangguan jiwa.
Ada beberapa motivasi dari malingering ini, anatara lain:
- Menghindaar dari sesuatu yang ditakutkan (seperti contoh di atas, bolos sekolah karena takut disuntik)
- Menghindar dari hukum
- Mendapatkan dana asuransi
- Menghindar dari tugas militer
Selain itu, masih ada beberapa motivasi lain yang mendasari malingering. Namun intinya, semua adalah untuk keuntungan pribadi.
Namun, sama halnya dengan sindrom muchausen, malingering cukup sulit untuk didiagnosa. Tidak hanya itu, layaknya kasus ekstrem yang dilakukan oleh pemilik sindrom munhausen, seseorang yang melakukan malingering juga bisa melakukan hal ekstrem. Apalagi, karena hal ini dilakukan secara sadar dengan motivasi khusus demi keuntungan pribadi, membuat mereka benar-benar berhati-hati untuk menutupi kebohongannya.
Selain itu, masih menurut situs healthline, banyak dokter yang tidak mau melihat lebih jauh mengenai kondisi fisik dan psikologi pasien yang sebenarnya. Hal ini juga menjadi salah satu hal yang membuat malingering sulit untuk dideteksi. Namun, jika dokter mulai menarik kesimpulan bahwa pasien yang ditanganinya adalah malingering, maka mereka akan mulai mendiskusikan dengan dokter lain pasien tersebut, anggota keluarga, teman, atau rekan kerja untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang penyakit pasien tersebut.
Meskipun terlihat menyebalkan, tetapi seandainya Anda menemukan seseorang dengan malingering di sekitar Anda, ada baiknya jika tidak langsung menilainya. Sebab, tanpa ada pemeriksaan khusus, Anda tidak bisa memastikan bahwa orang tersebut benar melakukannya atau tidak. (Vita)