Skoliosis atau kondisi kelainan pada tulang belakang bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Beberapa aktivitas pengulangan seperti cara duduk yang salah atau kerap menaruh dompet di saku belakang celana bisa jadi kebiasaan pemicu skolisosis pada orang dewasa. Di sisi lain, kasus skoliosis pada anak sering kali terjadi tanpa penyebab yang jelas. Anda selaku orang tua, pada akhirnya, hanya bisa membawa anak ke klinik skoliosis atau rumah sakit dengan dokter spesialis tulang untuk mengobati kondisi anak.
Selain itu, penting juga bagi Anda untuk tahu beberapa fakta penting soal skoliosis pada anak supaya Anda tahu bagaimana menjadi supporter anak yang memiliki skoliosis.
Skoliosis bisa menurun dalam silsilah keluarga
Menurut Paul Sponseller, M.D., ahli ortopedi anak dan Direktur Divisi Bedah Ortopedi Pediatrik Johns Hopkins, skoliosis merupakan sebuah kondisi yang dapat menurun dalam silsilah keluarga. Artinya bila anak Anda mengalami skoliosis, ada kemungkinan ia mendapatkan kondisi itu dari pendahulunya; entah Anda, pasangan Anda, ataupun orang tua Anda.
Bagaimana bila tak pernah ada anggota keluarga Anda yang punya skoliosis? Paul Sponseller mengatakan bisa saja anak Anda memang menjadi orang pertama dalam keluarga Anda yang memiliki skoliosis. Namun, kondisi skoliosis pada anak mungkin pula berasal dari anggota keluarga Anda yang punya skoliosis amat ringan dan efeknya tak tampak oleh mata.
Tidak semua kasus skoliosis butuh pengobatan
Tak semua kondisi kebengkokan tulang belakang pada anak membutuhkan pengobatan seperti pemakaian brace atau bahkan operasi. Menurut Paul Sponseller, jumlah anak dengan skoliosis yang sampai harus memakai brace (atau kawat penunjang tulang belakang) hanya 30 persen. Sedangkan anak dengan skoliosis yang sampai perlu dioperasi hanya sekitar 10 persen.
Maka dari itu, Anda tak perlu langsung panik dan khawatir bila anak Anda mengalami skoliosis. Yang perlu Anda lakukan tentu saja lekas membawa anak mendapatkan perawatan medis. Kalaupun anak Anda sampai harus memakai brace, pengobatan ini dapat dipakai anak tanpa mengganggu aktivitas sehari-harinya.
Itu dia dua fakta penting tentang skoliosis pada anak. Meski skoliosis merupakan kondisi turunan dalam keluarga, pencegahan tetap dapat Anda lakukan. Caranya dengan rutin melakukan medical check-up pada anak sedini mungkin. Dengan begitu, Anda dapat tahu kondisi anak sebelum ia mengalami ketidakwajaran pada pertumbuhan tulang belakangnya, terutama ketika sudah mengijak remaja. Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat.