Bagi Anda yang yang menderita salah satu dari kedua masalah kesehatan tersebut dan sering memanfaatkan asuransi kesehatan terbaik untuk berobat, mungkin sudah paham dengan perbedaan anemia dan hipotensi. Akan tetapi, ternyata masih banyak juga loh orang yang belum paham dan menganggap bahwa keduanya adalah sama. Padahal, kesalahan pemahaman ini sangatlah berbahaya, karena bisa menyebabkan Anda mendapatkan perawatan yang salah. Apalagi, jika Anda termasuk kategori orang yang lebih suka mencari cara penyembuhan penyakit Anda sendiri dibandingkan pergi ke dokter.
Nah, supaya Anda tidak sampai salah, berikut ini adalah penjelasan detail mengenai kedua penyakit tersebut:
- Anemia
Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin dalam dara cukup rendah. Hemoglobin sendiri adalah molekul protein di dalam sel darah merah dan memiliki fungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Selain itu, molekul ini juga berfungsi untuk mengembalikan karbondioksida ke organ paru-paru dan kemudian dikeluarkan melalui pernapasan. Hemoglobin juga memiliki peran penting untuk menjaga bentuk sel darah merah agar tetap berbentuk bulat dengan bagian tengah yang pipih. Jika hemoglobin ini memiliki struktur yang abnormal, maka secara otomatis akan menghambat aliran darah di pembuluh darah.
Penderita anemia pada umumnya akan mengalami beberapa gejala, seperti nyeri pada dada, sakit kepala, insomnia, keram pada kaki, dan beberapa gejala lainnya. Namun, karena gejala yang dirasakan seringkali serupa dengan gejala beberapa penyakit lain, Anda tidak boleh langsung mengonsumsi obat sebelum memastikan bahwa yang Anda derita benar-benar anemia. Untuk memastikannya, Anda harus melakukan konsultasi ke dokter dan melakukan cek darah.
- Hipotensi
Hipotensi adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang rendah atau di bawah angka normal. Angka tekanan darah ini didapatkan dari tekanan yang terjadi pada dinding pembuluh darah pada saat darah mengalir. Seseorang akan dikatakan mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah ketika memiliki tekanan darah di bawah 90/60.
Penderita hipotensi umumnya akan mengalami beberapa gejala seperti lemas, pusing, mual, jantung berdebar, dan beberapa gejala lainnya. Ketika gejala ini mulai muncul, seseorang yang telah memiliki riwayat hipotensi sebaiknya segera menghentikan semua aktivitasnya dan beristirahat. Selain itu, sangat disarankan untuk mengonsumsi banyak air putih dan biasanya gejala tersebut akan menghilang. Namun, jika gejala tersebut tidak juga hilang, maka sebaiknya segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Baik anemia maupun hipotensi, keduanya seringkali memiliki gejala yang serupa dan mirip dengan penyakit lainnya. Mencoba untuk mengatasi sendiri dengan mengonsumsi obat-obatan tanpa anjuran dokter, tentunya sangat tidak disarankan. Jika berbagai gejala yang Anda rasakan mulai sering muncul dan mengganggu aktivitaas Anda, maka segera periksakan diri Anda ke dokter. (Vita)