Orang dewasa cenderung mengonsumsi vitamin untuk tubuh fit agar daya tahan tubuhnya menguat dan terhindar dari berbagai penyakit. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan pada bayi. Padahal, bayi masih sangat rentan karena belum memiliki sistem imun yang kuat. Akibatnya, bayi sangat mudah sekali terserang berbagai jenis penyakit ringan maupun parah.
Untuk mencegah beberapa penyakit yang umum menyerang bayi atau balita, dilakukanlah imunisasi. Namun, saat ini mulai banyak orangtua yang menolak melakukannya dengan berbagai alasan. Lalu sebenarnya, apakah imunisasi ini penting untuk dilakukan ataukah tidak? Berikut ini penjelasannya.
Menurut situs alodokter, bayi baru lahir sebenarnya telah memiliki sistem imun alami dalam tubuhnya yang diberikan oleh sang ibu. Namun, sistem imun ini hanya bertahan beberapa minggu atau bulan. Setelahnya, tubuh bayi harus memproduksi sendiri sistem imun untuk tubuhnya. Imunisasi, bertujuan untuk merangsang tubuh bayi memproduksi sistem imun dengan memberikan vaksin berisi virus atau bakteri yang telah dilemahkan. Dengan begitu, tubuh bayi akan terangsang untuk membentuk antibodi melawan bakteri atau virus yang dimasukkan tersebut. Hal ini akan membuat tubuh terlindungi dari serangan virus atau bakteri yang sebenarnnya di masa mendatang.
Setelah anak diimunisasi, biasanya akan ada beberapa gejala yang dialami anak, di antaranya yaitu:
- Nyeri
- Munculnya warna kemerahan dibagian yang disuntik
- Demam
- Mual
- Kehilangan nafsu makan
- Pusing
Beberapa gejala tersebut akan membuat anak menjadi rewel karena merasa tubuhnya tidak nyaman, dan hal ini wajar terjadi. Namun, dalam kasus yang cukup jarang terjadi, pasca imunisasi bayi bisa mengalami gejala yang cukup parah, seperti kejang atau alergi. Itulah sebabnya, ada baiknya jika Anda selalu mendampingi anak setelah menerima vaksin sehingga apapun gejala yang dirasakan oleh anak, Anda dapat segera mengambil tindakan tepat sebelum parah.
Imunisasi diberikan secara bertahap dan ditujukan untuk penyakit yang berbeda. Anda sangat dianjurkan untuk melakukan imunisasi ini secara teratur sesuai dengan jadwal yang tertulis dalam daftar. Imunisasi memang tidak benar-benar mencegah anak tertular penyakit tertentu, apalagi jika anak berada dalam lingkungan dimana anak lain tidak melakukan imunisasi. Namun, gejala atau penyakit yang dialami anak bisa lebih ringan dibandingkan dengan anak lain yang tidak melakukan imunisasi. (Vita)