Kartun merupakan salah satu tayangan yang menjadi favorit anak-anak. Baik itu saat menonton di bioskop, menggunakan TV LED terbaik di rumah, ataupun menonton via streamingdi smartphone. Bahkan, banyak juga orangtua yang membiarkan anaknya menonton kartun sepuasnya selama orangtua menyelesaikan aktivitasnya. Dan tidak jarang pula, ada orang tua yang sengaja menyiapkan camilan sehat untuk temani menonton kartun agar anaknya makin betah. Menurut mereka, kartun memang acara yang ditujukan untuk anak-anak sehingga aman ditonton tanpa adanya pengawasan.
Namun, benarkah demikian?
Ternyata meskipun yang ditonton oleh anak adalah kartun, tetap diperlukan pengawasan penuh oleh orangtua. Baik pada saat menyeleksi kartun yang boleh ditonton maupun mendampingi anak selama menonton. Hal ini disebabkan karena berbagai dampak negatif yang bisa muncul akibat anak menonton kartun tanpa pengawasan, yaitu:
- Imajinasi anak tidak terkontrol
Pada usia anak-anak, mereka masih belum benar-benar paham mana yang nyata dan hanya berupa imajinasi. Ada beberapa kartun yang mengambil kehidupan nyata tanpa adanya adegan berlebihan sehingga hal tersebut aman. Namun, banyak juga kartun yang menyuguhkan adegan penuh imajinasi dan cenderung berbahaya. Misalnya saja pada kartun permainan sepakbola, di mana pemainnya melompat ke atas tiang gawang. Bisa bayangkan jika anak Anda menganggap hal tersebut nyata dan bisa dilakukan?
- Anak meniru semua adegan yang dilihatnya
Anak senang meniru berbagai hal di sekitarnya yang dianggap keren. Ketika Anda sebagai orangtua selalu berada di sekitarnya, Anda bisa mengarahkan anak untuk meniru perilaku baik yang Anda contohkan. Namun jika Anda membiarkannya nonton kartun terus menerus, maka anak akan meniru adegan di kartun yang dianggapnya keren. Bagaimana jika anak menonton kartun superhero tanpa pengawasan? Bisa jadi anak akan menganggap bahwa melawan kejahatan atau hal yang tidak tepat harus selalu dilakukan dengan cara kekerasan.
- Penambahan kosakata yang tidak tepat
Tidak semua kartun selalu menggunakan bahasa yang baik dan patut dicontoh. Sebab, saat ini banyak juga kartun yang ditujukan untuk hiburan orang dewasa. Jika anak menonton kartun seperti ini, maka jangan kaget jika anak akan belajar berbagai kosakata baru yang kurang pantas diucapkannya.
- Kecanduan
Kartun memiliki cerita dan visual yang menarik sehingga seringkali akan membuat anak betah untuk menontonnya. Bahkan bisa jadi, anak akan betah berjam-jam di depan televisi untuk menonton kartun tanpa henti. Akibatnya anak akan menjadi sulit untuk bersosialisasi dalam dunia nyata, mengalami gangguan penglihatan, dan berbagai dampak buruk lainnya.
Meskipun ada berbagai dampak buruk, tetapi jika Anda dapat menyeleksi kartun yang tepat untuk ditonton anak, mendampinginnya selalu saat menonton, dan memberikan batasan waktu, maka berbagai dampak buruk di atas dapat dihindari. (Vita)